Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
DPR minta BPOM tindak tegas soal penipuan "bakery" bebas gluten
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 16:49:36【Resep Pembaca】511 orang sudah membaca
PerkenalanAnggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina. ANTARA/HO-Humas DPR RI...Jangan sampai masyarakat dirugikan

...Jangan sampai masyarakat dirugikan karena kecerobohan atau kelalaian dalam pengawasan
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina mendesak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bertindak tegas terhadap dugaan penipuan sebuah toko roti (bakery) online yang mengklaim menjual produk bebas gluten, susu, gula, dan vegan.
Menurut Arzeti di Jakarta, Jumat, tindakan tersebut ngak hanya menyesatkan konsumen, tapi juga berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki alergi atau intoleransi terhadap bahan tertentu.
“Kalau pun toko tersebut sudah mengantongi izin produksi, saya heran mengapa produk dengan klaim seperti itu bisa lolos pengawasan. BPOM harus segera menelusuri dan memastikan kebenarannya,” ujar dia.
Lebih lanjut, Arzeti menilai kasus semacam itu menunjukkan pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap label dan izin edar produk makanan. Ia meminta BPOM melakukan pengecekan ulang terhadap seluruh produk makanan yang beredar di pasaran agar sesuai dengan izin dan komposisi yang tertera pada kemasan.
Baca juga: BPOM respon sirop obat dari India diduga ber-DEG melebihi batasan
“Jangan sampai masyarakat dirugikan karena kecerobohan atau kelalaian dalam pengawasan. Produk makanan dengan klaim tertentu harus benar-benar bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan legal,” kata dia menegaskan.
Berikutnya, Arzeti mengapresiasi keberanian masyarakat yang telah melaporkan temuan dugaan penipuan tersebut secara detail. Menurutnya, partisipasi publik sangat penting untuk memperkuat pengawasan pangan nasional.
“Kita perlu budaya saling menjaga. Keberanian masyarakat untuk melaporkan hal seperti ini patut diapresiasi. Ini bukti bahwa kesadaran konsumen kita semakin meningkat,” ujarnya.
Diketahui, kasus itu pertama kali mencuat setelah unggahan viral dari Chef Yohanes Adhijaya, yang dikenal sebagai Koko Ragi, pada 7 Oktober 2025 di Instagram. Unggahan tersebut mengungkap praktik curang sebuah toko bakery online di balik promosi sehat bebas gluten.
Baca juga: BPOM lakukan tiga langkah tangani kasus komoditas tercemar radioaktif
Baca juga: BPOM: UMKM harus terapkan keamanan pangan untuk tembus pasar ekspor
Ngak butuh waktu lama, banyak korban bermunculan dan mengaku mengalami kerugian bahkan reaksi alergi akibat mengonsumsi produk toko itu. Netizen pun dibuat pun geger dan sampai sekarang kasus tersebut masih bergulir.
Suka(5)
Artikel Terkait
- Anggota DPR dukung keberlanjutan program Makan Bergizi Gratis
- Hamas: Cuma 980 truk bantuan masuk Gaza sejak gencatan senjata berlaku
- Dinkes: Waspada ISPA, kembali pakai masker dan jaga jarak
- Anggota DPRD Jabar: Pengawasan Program MBG harus diperketat
- Dinkes Pamekasan ambil sampel makanan selidiki kasus keracunan siswa
- BPOM beri izin edar insulin aspart perluas akses pengobatan inovatif
- Ombudsman RI ungkap temuan pelaksanaan Program MBG di Ambon
- SPPG Polri di Palmerah siap beroperasi
- Populer, menteri tiga kali ditegur Prabowo dan Museum Louvre ditutup
- BGN wajibkan SPPG masak dengan air galon guna cegah keracunan
Resep Populer
Rekomendasi

Dinkes Serang latih seribu relawan SPPG guna jamin keamanan pangan MBG

Satu oknum Polda Bali ditetapkan sebagai tersangka kasus TPPO

Rahasia singkong: makanan sederhana dengan segudang manfaat

PBB: Bantuan Gaza terhambat karena penutupan perbatasan

Kemensetneg himpun masukan terkait pelaksanaan MBG di Manokwari

Sejumlah kalangan sebut peluang pemanfaatan sawit untuk produk UMKM

Kasus DBD di Jakbar jadi yang tertinggi di DKI

Akademisi Kesehatan: Anak dan lansia rentan sakit saat pancaroba